Seni Budaya, Sebuah Invesasi bagi Kabupaten Pringsewu
PRINGSEWU - Seni dan budaya merupakan sebuah investasi bagi Pringsewu, sebuah kabupaten kecil di Provinsi Lampung yang luas wilayahnya tidak lebih dari 3% dari total luas seluruh wilayah provinsi tersebut.
"Sebuah kabupaten yang tidak memiliki laut dan gunung, namun memiliki kreatifitas dan SDM yang luar biasa, khususnya di bidang seni dan budaya," ujar Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu Dr. Marindo Kurniawan, S.T., M.M. diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pringsewu Drs. Heri Iswahyudi, M.Ag., pada acara Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) kabupaten setempat di Taman Wisata Lanakila Lake, Pringsewu, Sabtu (5/10/2024).
Menurutnya, Pringsewu memiliki sebuah karakter unik sebagai miniatur Indonesia, dimana masyarakatnya yang multikultural dan heterogen secara etnis, yang menjadi kekuatan luar biasa.
Pihaknya berterima kasih kepada Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi, yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan luar biasa kepada para seniman dan anak-anak di Kabupaten Pringsewu melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah, dalam bentuk program seniman yang memberikan pembelajaran kesenian, nilai budaya, dan/atau objek pemajuan kebudayaan lainnya, sebagaimana tertuang dalam UU Pemajuan Kebudayaan pada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, baik SD, SMP maupun SMA/SMK.
"Melalui GSMS ini diharapkan para peserta didik dapat menyerap secara langsung ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap dari para seniman itu sendiri, dalam rangka menanamkan kecintaan dan wawasan yang lebih luas tentang karya seni budaya, sehingga dapat memperkuat karakter para peserta didik," ucapnya, pada kegiatan yang dihadiri perwakilan dari Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, jajaran pemerintah daerah, DPRD dan forkopimda, serta dimeriahkan pementasan seni dari para siswa berbagai sekolah peserta program GSMS.
Diungkapkan bahwa Pemkab Pringsewu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sejatinya juga telah mengadopsi program GSMS ini, yaitu lewat program Pringsewu Art School. Kedepan diharapkan semakin banyak lagi yang dapat dilakukan bersama guna mengembangkan seni dan budaya di Kabupaten Pringsewu khususnya dan Indonesia pada umumnya.
"Sebab, kemajuan dan pelestarian kebudayaan merupakan tanggung jawab kita semua, dan semoga tagline 'Merdeka Berbudaya' yang diluncurkan Kemendikbud Ristek dapat terwujud, tidak hanya menjadi sebuah narasi pendek, namun dapat kita hayati bersama untuk pemajuan kebudayaan Indonesia," pungkasnya. (ant/Diskominfo Pringsewu)